Laman

Minggu, 18 Maret 2012

Cerita Hati

Aku telah menanggung hidup dari satu tempat ke tempat yang lain, takdir telah memindahkanku dari suatu daerah ke daeraha lain, dan aku tidak melihat kecuali batu yang menyandung langkahku, dan tidak mendengar kecuali suara yang menakutiku.

keindahan yang ku damba tak kunjung datang hingga batas kesabaran, ketenangan yang ku impikan tak kunjung nyata hingga ku lelah. Ku tak jelas, tak tau arah, tak tau tentang perasaan ini yang telah lama membeku, terpaku tak tau cara bergerak melihat dunia luas. Kau mematikan syaraf perasaku hingga ku tak mampu merasakan adanya kupu-kupu yang terbang bebas disekelilingku. Kau memasung anggota gerakku, hingga ku tak kuasa memetik indahnya mawar merah di tamanku. Kau butakan mataku, hingga ku tak sanggup memandang indahnya burung-burung merpati yang menari dengan anggunnya.

Aku pun tak berdaya, semua ku lakukan untuk meraihmu. Pengorbanan tak sanggup lagi merobohkan kokohnya dinding sukmamu, penantian tak mampu lagi meluluhkan kerasnya hatimu. Ku coba mengerti semua keluh kesahmu, mencoba menutupi semua kekuranganmu, mencoba menghibur setiap kesedihanmu. Tapi, kau hanya permainkanku, kau punya rasa yang berbeda. Kau hanya memanfaatkan ketulusanku, memanfaatkan kebodohanku. Apa sebenarnya maumu? Kau anggap aku apa? Tiada sedikitpun kau hargai aku, kau tak pernah mau mengerti aku.

Mungkin ini sebuah goresan kehidupan, tentang rasa yang tak sama. Tentang pengorbanan seorang makhluk cinta, yang tulus walau kasihnya tak dianggap, tak dihiraukan, tak dibalas. Tapi aku percaya kelak kau akan tersadar, terbuka hatimu bahwa akulah yang tulus menerimamu. Dan kaupun akan menjadi satu-satunya hawa dalam hidupku, menjadi pendampingku disaat susah atau senang, menjadi ibu dari anak-anakku.


Meraih keridlaan-Nya........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar